Jumat, 01 Februari 2019

Peranan Dakwah Kampus

wall.alphacoders.com



            Dakwah berarti menyeru, mengajak, dan memanggil manusia untuk beriman dan taat kepada Allah. Dakwah digunakan untuk menyeru kepada manusia untuk mengerjakan yang baik dan Menjauhi yang bathil. Dalam Ayat Al-Qur’an disebutkan.

“Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah, dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk” (Q. S. A-Nahl : 125)

Banyak orang mengira bahwa dakwah baru bisa dilakukan setelah mereka berada dalam suatu tempat atau naungan (organisasi), ataupun setelah mereka mendapat ilmu dan kapasitas yang cukup (‘Alim) tentang agama. Itu tidak sepenuhnya salah. Tapi sebenarnya, meskipun tidak berada di dalam dua ranah tersebut, kita masih bisa berdakwah asalkan konteksnya mengarah kepada kebaikan dan mencegah dari yang munkar. Seperti halnya yang pernah dikatakan baginda Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

“…Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari Muslim)

Menjelaskan bahwasanya meski hanya satu ayat saja yang kita tahu dan pahami – Saat kita melihat seorang yang belum tahu atau seorang yang menyimpang dari kebenaran – kita sudah berhak mengajarkan itu kepada orang lain.

Meski seorang diri sudah bisa berdakwah. Namun jika di bandingkan dengan mereka yang berdakwah dalam kesatuan jama’ah, akan berbeda jauh dalam hal kapasitas, kualitas, dan jangkuan. Berjuang sendiri ibarat satu buah lidi yang mudah patah, dimana seorang itu hanya akan terpatahkan oleh mereka yang membenci dakwah. Berbeda lagi semisal lidi itu banyak dan membentuk suatu ikatan, sehingga sulit untuk dipatahkan. Tidak ada yang bisa menjamin keistiqomah dalam berjuang di jalan dakwah ketika sendirian. Apalagi sekaliber kampus yang heterogen. Kampus diibaratkan sebuah negara kecil, sebuah miniature negara yang nantinya kita akan berproses, belajar, dan berkarya untuk menjadi bekal kita saat terjun bermasyarakat. Akan ada banyak godaan yang didapat dan mematikan jalan dakwah yang dibangun seorang diri dengan susah payah, bahkan bisa jadi kita akan terjerumus mengikuti arus negatif. Untuk itulah saya menekankan pentingnya aspek berjama’ah dalam relung dakwah kontemporer dengan salah satu caranya ialah mengikuti Lembaga dakwah yang ada di kampus. Mengapa demikian? Karena LDK (Lembaga dakwah Kampus) menjadi Garda terdepan dalam Syiar di kampus (Prolog risalah dakwah kampus. ntd). Mereka sudah memiliki Metode-metode teratur yang terus dibenahi secara terus menerus.

wall.alphacoders.com


            Ketika memasuki sebuah organisasi keislaman kampus. Organisasi yang menjalankan amanat dakwah, tentunya disana sudah terdapat aturan, mekanisme, pedoman-pedoman yang harus ditegakkan para pengurus untuk menunjang keberlangsungan dan keteraturan dalam berdakwah. LDK bukan hanya membuat kita menjadi rileks dalam berdakwah namun juga berfungsi sebagai tameng, proteksi yang menjaga serangan dan gangguan dari luar.

            Peranan dakwah kampus yang harus di tekankan sekarang ini ialah harus bisa memposisikan diri dengan lingkungan serta orang yang di dakwahinya. Ibarat bermain bola dia jangan sampai buta posisi entah GK,CB,CMF,CF, dll… Bisa jadi dia ditugaskan jadi kiper ndelalah waktu main menjadi gelandang sayap, hal itu akan menjadi kesalahan fatal yang mengakibatkan kebobolan. Jika dia seorang awam dan belum begitu mengenal islam, maka hendaknya kita perkenalkan dulu secara baik-baik sesuai dengan kapasitas yang dia miliki saat itu. Begitupun juga ketika kita berdakwah kepada seorang yang sudah memiliki ilmu agama yang baik, saat melakukan kesalahan kita boleh menggertaknya keras karena dia melakukan hal tersebut padahal dia tahu hukumnya.

Kejadian ini pernah terjadi di zaman Rasul ketika seorang badui kencing di masjid. Rasul tidak marah, bahkan berusaha meredakan amarah para sahabat yang ingin menghakiminya. Rasul dengan rileks menyuruh menyiram kencingnya dengan Air dan memberi tahu Badui itu baik-baik karena memang pada dasarnya dia tidak tahu. Maka dari itulah yang membuat hati badui itu terpikat dan tsiqoh kepada islam. Namun lain halnya ketika yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mengerti tentang agama, tentu cara mengingatkan juga berbeda. Maka dari itu, seorang pendakwah hendaknya harus tahu betul siapa yang mereka dakwahi dan lingkungan yang mereka tempati, untuk bisa memposisikan diri dalam ragam mahasiswa yang ada di kampus. Bahkan kita pun juga harus tahu bagaimana cara memperlakukan non muslim dengan baik dan benar.

Anggaplah kita berhasil menyadarkan teman-teman kita dan berhasil menariknya ke dalam LDK. Setelah berhasil merangkul mereka untuk tsiqoh terhadap dakwah. Tugas selanjutnya dari organisasi adalah membina dari dalam. Tujuannya adalah didapatkannya kemampuan yang baik dari segi kepahaman dan kapasitas dari seorang pendakwah, bukan hanya di lingkungan organisasi LDK namun juga di lingkungan tempat dia berkumpul. Supaya dia bisa membaur dan mengajak kepada kebaikan, bukan malah melebur dan terbias dengan segala herarki yang ada di sekitarnya.

wall.alphacoders.com


faktor yang tak kalah penting lainnya bagi para pengemban dakah kampus adalah belajar. Tujuan utama kita berkuliah adalah untuk menuntut menggapai ilmu. Jangan sampai alasan sibuk beraktivitas di organisasi membuat kita lalai dalam belajar dan menggapai Ilmu. Membagi waktu sangat penting agar para pendakwah bisa berlatih memanajemen waktunya dengan baik (apalagi mereka yang mengambil jurusan manajemen).

Selanjutnya adalah membuat jaringan. Mengingat sebuah LDK tak akan sempurna jika berdiri sendiri, untuk menyesuaikan sinergi dan tujuan Bersama, alangkah baiknya menjalin hubungan kental dengan LDK atau LDF yang ada di universitas sendiri maupun di universitas lain. Diharapkan dengan adanya ikatan – seperti acara silaturahmi Bersama – akan menguatkan tali silaturahmi. Menciptakan nuansa sharing dan tukar pikiran untuk membuat LDK lebih aktif, produktf, inovatif, dan efisien.

LDK juga harus mencari relasi dari berbagai elemen, institute, maupun organisasi yang berada di sekitarnya. Menjalin kekerabatan serta komunikasi aktif sehingga organisasi kita tidak di pandang sangat eksekutif. Jika sebuah organisasi menutup diri dari lingkungan luar akan sangat sulit dan menjadi penghambat dalam jalannya dakwah kampus itu sendiri. Dalam buku RMDK (Risalah Manajemen Dakwah Kampus) sendiri juga telah diingatkan bahwasanya…
Membangun jaringan ibarat membuat sebuah simbiosis antara kita (LDK) dengan elemen lain… … pengelolaan jaringan harus dilakukan secara benar agar timbul suatu kerjasama yang saling menguntungkan dan agar kita tak lantas dirugikan atau dimanfaatkan pihak lain. (dalam BAB IX Jaringan Lembaga Dakwah Kampus.ntd)

Tentu masih banyak hal lain seperti pengaturan dana, surat-surat organisasi, mekanisme kaderisasi dan pembinaan yang semua itu bisa anda temui di buku Risalah Manajemen Dakwah Kampus Edisi terbaru. Anda bisa mengunduhnya atau mencarinya Via internet. Saya hanya memaparkan pokok-pokok permasalahan klise yang sering ditemui dan dilalaikan dalam diri pendakwah saat mengemban amanah Dakwah di kampus.

Sekian Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh…



Oleh : Muhammad Habib Amrullah
Monday, January 28, 2019

0 komentar:

Posting Komentar