wall.alphacoders.com |
Hujan deras
mengguyur kampung pinggir kota dekat perempatan lampu merah yang sering diterabas
oleh mahasiswa. Setelah menanti dengan penantian Panjang akhirnya hujan yang
dinanti turun menderu bagai butir peluru membentur atap rumah. Tanpa basa basi
hujan turun begitu deras tanpa harus menunggu rintikan kecil dengan suara ramah.
Hembusan angin besar ikut mengayun tiap dahan dan ranting pohon, membuat daun-daun
kering berguguran berjatuhan di sepanjang jalan.
Semua
terurai terdekap dalam satu aba-aba. Hujan kali ini menjadi pertanda awal
masuknya musim penghujan dan berlalunya musim kemarau yang lumayan Panjang. Hari
ini suasana baru tercipta, cucian baju yang biasanya kering ketika dijemur
beberapa jam. Kini dengan terpaksa harus di gantung di dalam ruangan sampai mengeluarkan
bau penguk. Namun disisi lain banyak kebermanfaatan dari datangnya hujan ini. Yakni
lebih banyak sumber stok air tanah, pepohonan tumbuh subur, udara bersih, Dan efek
paling luar biasa ketika hujan deras di malam minggu ini adalah mencegah para
cecenguk-cecenguk yang berduaan di taman itu membatalkan kencannya dan memilih
mendekam di rumah. Itu adalah salah satu berkah luar biasa yang para jomblo
dapatkan.
“alhamdulilah ya Allah, engkau
kabulkan do’a hamba untuk turunnya hujan di malam minggu ini” kata Gardi dengan
nada suara kecil. ekspresi wajahnya sungguh bahagia seperti sedang menerima
segepok uang korupsi bank century.
“kurang ajar emang si
marsipulamin. Tega-teganya dia membatalkan jadwal mabar PUB(e)G(o) kami hanya
karena dia ingin nge-date sama
pacarnya malam ini. Mampus lu sekarang ujan, ngga bakal gw acc semisal dia
mohon ama gue mau mabar naikin rank lagi” batin Gardi sambil tertawa jahat.
Efek
luar biasa juga di terima pepohonan yang tumbuh di sekitar rumah Gardi. Tapi sebenarnya
bukan Cuma pohon di sekitarnya saja, melainkan seluruh pohon yang terkena imbas
hujan deras pada malam itu.
“segarnya dalam hati…” senandung
salah satu pohon yang sudah menanti-nanti datangnya hujan. Dedaunan kering yang
selama setengah tahun bertengger di dahannya sudah berjatuhan berganti dengan
daun muda baru yang hijau, asri, dan permai.
“iya nih jeng, saya juga seneng
banget hujan kali ini bisa minum sepuas-puasnya”
Disela-sela kesenangan para pohon
akan hujan lebat ini, tiba-iba mereka menemui hal yang tidak terduga.
‘MAKJEGLEAAAR!’ suara petir
menyambar sebuah tiang listrik di dekat mereka, membuat beberapa pohon yang ada
disana ketakutan.
Hujan
deras awet mengguyur Kawasan itu. disusul mati lampu serempak disebabkan salah
satu tiang listrik di dekat persimpangan jalan tersambar petir. Gardi yang
sedang bermain PUB(e)G(o) menaikkan ranknya tiba-tiba mengalami lag dan no connecting. Tampaknya dia sedang menggunakan wifi kos, sedangkan
dia tidak memiliki kuota paket karena emang lagi masa-masa kere.
“Jancoeg!” pisuhnya di luar hati.
Kini dia harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus rela kehilangan win streak chicken dinner-nya.
Teman
kamar yang berada di sebelahnya, bernama Mcqueen segera menghampiri Gardi yang
sedari tadi tak henti-hentinya misuh-misuh karena terjadi mati lampu.
“ada apa to Gar. Mati lampu kaya
gini kok malah misuh-misuh ngga jelas. Obatmu abis to?”
“Bukan cuk, Justru karena mati
lampu ini queen! Win streak gue jadi ilang nih. Padahal selangkah lagi gue
bakal chicken dinner nih!”
“yaelah tong Cuma gara-gara game
aja lo jadi kaya gini. Dasar jomblo”
“sesama jomblo jangan saling
menghina, lagian jomblo itu salah satu jalan hidup gue sampai menemukan
seseorang yang pantas dan layak berada di samping gue, ingat itu”
“hilih bullsh*it, udah ngaku aja kalau kamu itu ngga laku, ngga usah
banyak alasan”
“apaan sih. Akhir-akhir ini lo
sirik banget sama gue?”
“bukannya sirik Gar. Tapi kenyataan,
bukti real dilapangan dengan berbagai data akurat dan terpercaya”
“halah cukup. Gue dah muak. Pengen
beli kuota dulu”
“lah katanya ngga punya duet, mau
beli kuota. Makan malem tadi aja pinjem sama aku”
“ya kan aku beli kuotanya pinjem
uang sama kamu lagi, gimana sih”
“kurang ajar emang, ngga mau ah
kalau pinjem uang buat hal-hal yang mudhorot”
“yaelah, kan Cuma buat beli kuota
mamanx”
“abis itu kan buat main game lagi
sampe jam empat, trus ketiduran ngga subuhan, gitu kan alurnya”
“plis lah, kita kan teman otw
sahabat, kamarnya sebelahan lagi. Masak kamu ngga kasihan dan ngga mau minjemin
duit sih”
“bantu dalam kebaikan itu bagus. Kalau
ini mah Namanya pengerusakan teman. Aku berusaha mendidik kamu supaya keluar
dari zona nyaman biar ngga kebablasan”
“ah susah ngomong sama kamu. Kamu
ngga tau sensasinya sih, ya dah aku ngebon warung mbok darmi aja dah. Samlekom!”
katanya sambil melajukan motor untuk pergi ke konter langganannya.
“waalaikumussalam warahmatullahi
wabarokatuh ya akhi”
Hujan
masih belum berhenti, beberapa petugas PLN terlihat tengah memperbaiki tiang
rusak akibat tersambar petir. Beberapa orang
melihat dari kejauhan, perjuangan para pekerja ditengah hujan badai yang
menggila tiada henti. Sambil berharap-harap cemas listrik bisa kembali menyala
seperti semula menerangi rumah-rumah yang ada.
“yang aku kangen sama kamu”
“aku juga kangen nih beib”
Percakapan mesra kedua belah
pasangan gaje ini membuat siapapun yang mendengar merasa risih. Namun mereka
tetap santai bercakap menggunakan video call di rumah masing-masing. Kegelapan tidak
menghentikan mereka dalam menjalin asmara, apalagi mereka baru jadian dua hari
yang lalu.
“yah, gara-gara hujan kita ngga
jadi jalan-jalan ketaman deh, padahal disana aku mau ngasih kamu surprise
sambil ditemani dengan segelas ronde loh”
“ih so sweet banget ciih, kenapa sih harus ujan segala, ngganggu
kemesraan kita aja”
“iya sayang, besok aja yah aku
bakal ngasihin surprisenya ke kamu”
“oke cayangkyuh”
Mereka terus saja melakukan video call sampai kuota mereka habis,
sampai lupa waktu, sampai tak ingat tugas kuliah yang menumpuk. Padahal salah
satu alasan mereka berpacaran adalah supaya lebih rajin berangkat kuliah. Namun
sama saja semisal niat mereka tidak untuk kuliah.
Di
lain sisi Gardi sudah selesai membeli kuota dengan bon. Wajah sumringah terlihat
dari raut wajahnya. Berjalan menuju kamarnya yang gelap. Mengambil posisi ala
gaming pro kemudian login untuk kembali bermain game PUB(e)G(o).
‘jeglek’
Lampu kembali menyala, saluran
listrik sudah pulih atas perjuangan pekerja PLN yang tanpa kenal Lelah membetulkan
instalasi listrik yang terputus. Mcqueen saat itu sangat bersyukur akhirnya dia
bisa menggunakan wifi kos untuk mendownload PES keluaran terbaru, sekaligus
bisa menggunakan penerangan lampu untuk belajar materi kulaih besok. Beda lagi
dengan Gardi. Kini pisuhannya semakin menjadi-jadi karena merasa sia-sia telah
membeli kuota berlimpah dengan menggunakan uang pinjaman.
Jum’at, 18 Januari 2019
M H A
0 komentar:
Posting Komentar