Selasa, 28 Januari 2020

Kebiasaan Kecil




            Banyak orang beralasan perubahan yang selalu mereka upayakan akan berujung kepada kesia-siaan, buang-buang waktu, tenaga, pikiran, dan juga perasaan. Banyak orang berpikir. Melakukan suatu perubahan positif pada diri itu sangat menyakitkan, sangat susah setengah modar. Bahkan ada juga yang mencobanya berkali-kali, dan akhirnya tanpa memperoleh hasil, walhasil mereka mulai kembali ke jalan setan. Kembali menerapkan kebiasaan buruk, serta lambat laun kebiasaan baik yang sedang di pupuk, mulai ditinggalkan tak berbekas.

            Sebelum masuk ke inti, saya akan membawa pembaca untuk berjalan-jalan dahulu untuk melihat dunia dan sekelilingnya. Melihat ikan, laut, gunung pohon, awan, matahari, Transmart, genteng, pup, anjing, dan berbagai macam hal yang bisa anda lihat dan temui setiap hari. Semua hal besar itu tercipta pada dasarnya dari molekul-molekul kecil, sebuah partikel terkecil yang terdiri dari susunan Atom yang tak terhitung jumlahnya. Atom-atom tersebut terpadu membangun sebuah objek solid yang sering kita lihat sehari-hari. Bahka tubuh kita sendiri terbentuk dari gumpalan Atom yang saling menyatu.

            Yang saya tekankan dari penjabaran di atas adalah… untuk membangun sebuah kebiasaan, atau kita umpamakan sebuah benda berbentuk solid. Kita perlu mendirikan dan menselaraskan jutaan atom yang sebenarnya tak berguna, menjadi sebuah bentuk solid yang akhirnya menuai manfaat. Seperti menyusun batu bata kotakan menjadi sebuah rumah. Seperti memanfaatkan butiran pasir untuk membuat beton. Seperti menyusun sebuah puzzle untuk mendapatkan gambar atau bentuk yang diinginkan. Semua butuh pola, semua butuh usaha dan juga unsur-unsur kecil yang suatu saat akan membentuk sebuah objek yang bermanfaat.

Jadi marilah kita awali dan mulai dengan perubahan kecil, jangan melulu karena kita memiliki tujuan besar. Akhirnya kita mematok target yang besar, menginginkan sehari harus bisa lari lima kilometer, padahal sebelumnya kerjaannya hanya tura turu, berharap besok sudah bisa menulis buku satu bab, padahal kerjaannya setiap hari Cuma scroll sosmed, pengen menurunkan berat badan dalam satu bulan sebesar 20 kg, padahal setiap hari kerjaannya nge-meal.

            Alasan mereka mutung dan berhenti melakukan perubahan karena target dan harapan yang terlalu besar pada hasil. Mereka ingin segera mencicipi hasil nyata dengan memberatkan diri pada target besar yang sangat susah mereka capai. Alhasil sebelum mendapatkan hasil, mereka sudah menyerah dan mulai mengubur impian dan tujuan mereka.


Mengapa perubahan kecil bisa berdampak besar?

            Perubahan kecil, meski terlihat sepele dan lemot. Bahkan orang-orang berpikir tak ada gunanya ketika diri ingin berubah, mereka harus melakukan hal sepele yang mudah mereka lakukan. Banyak orang menyukai tantangan dengan membebani diri dengan target fantastis dan berujung kepada kelelahan kemudian tersungkur.

            Perubahan yang baik harus diawali dengan hal kecil, secara otomatis, hal kecil itu akan tersusun membentuk sebuah pola dan objek yang akan kita rasakan dimasa depan. tersenyum kepada orang lain, kebiasaan mandi pagi, kebiasaan tidur cepat dan bangun pagi, kebiasaan menggosok gigi. Hal sepele seperti itu akan membawa dampak besar di kemudian hari.

            Bahkan ketika seorang itu mustahil menghafal Al-Qur’an, cukup menerapkan satu hari satu ayat. Secara konsisiten mereka berhasil menghafalkan seluruh ayat Al-Qur’an. Untuk membentuk tubuh yang kuat, awalnya bukan berlari marathon sejauh lima kilo. Cukup berjalan satu kilo yang dilakukan setiap hari. Hal itu akan merubah dan berdampak positif di masa depan.

Dalam buku atomic habbit James Clear pernah mengatakan bahwa mungkin kamu akan malas mengerjakan sesuatu suatu saat nanti. Namun semalas apapun niatmu tetaplah lakukan hal itu. karena justru kamu akan menjadi pecundang ketika berhenti dan mulai kembali ke titik nol.  Seorang professional akan tetap menjalankannya meski dalam hatinya terdapat rasa malas. Itulah yang harus mereka lawan dengan perbuatan.

Mempelajari sesuatu mulai dari yang terkecil, mulai dari yang ringan, mudah dipahami, dan paling disukai. Memang hasil yang didapatkan tidak serta merta langsung hadir di hadapan, tapi dampak jangka panjangnya akan terasa luar biasa. Metode untuk membangun kebiasaan mulai dari kegiatan sederhana ini sangat bagus dan mudah di terapkan. Karena pada dasarnya kebiasaan itu memang dibangun dengan suatu yang mudah. Jika di awal kalian sudah bertekad dan melakukan penghabisan di awal. Saya yakin belum ada satu minggu tubuh tidak akan kuat dan lambat laun kebiasaan yang sudah di rancang dan di target sedemikian rupa akan hangus dan di tinggalkan.

Untuk itu perlulah merencanakan suatu hal yang paling kecil, yang paling simple, yang paling bisa anda lakukan untuk membuat kebiasaan it uterus terulang dan akhirnya secara otomatis tanpa anda pikirkan,kebiasaan itu akan berjalan sendiri, bahkan kalian akan merasa kurang jika tidak melaksanakannya.

Melakukan kebiasaan besar selain melelahkan juga akan membuat diri cepat bosan. walaupun akan mempercepat hasil yang di dapatkan. Tetap saja hal tersebut terasa sulit. Seperti seorang bayi berumur tiga tahun yang harus menyelesaikan tugas seorang anak SMP. Keuntungan melakukan kebiasaan kecil membuat perubahan itu lebih awet dan tahan lama, melaksanakannya tidak perlu membutuhkan kinerja ekstra dan hemat tenaga.

Kesimpulannya adalah, untuk memupuk kebiasaan positif, menghindarkan diri dari rasa malas dan bosan, kita harus menerapkan sistem yang benar dalam perubahan itu. menurut James Clear, ada empat tahapan utama ketika seorang ingin berubah.

-          Petunjuk yang nyata
-          Buat perbuatan itu terlihat menarik
-          Permudah kegiatan itu semudah mungkin
-          Beri ganjaran yang memuaskan pada tiap hasil kecil yang dilakukan


Dan agar kita bisa menghindari kebiasaan buruk, yang harus dilakukan adalah :

-          Buat segala hal yang merangsang perbuatan buruk itu menjadi tidak terlihat (misal, jauhkan seorang perokok yang ingin taubat dari iklan rokok atau bungkus rokok)
-          Buat kegiatan itu menjadi tidak menarik (misal bungkus rokok yang sekarang dipasang gambar orang penyakitan, atau beri mereka buku atau video tentang bahaya merokok)
-          Persulit akses (missal, suruh seseorang menyembunyikan charge Smartphone, supaya seorang itu tidak melanjutkan bermain Smartphone ketika baterai habis)
-          Beri ganjaran yang mengecewakan (missal, saya harus infaq sepuluh ribu ketika saya bermain game lebih dari satu jam dalam sehari)


 (Terinspirasi dari buku Atomic Habbit – James Clear)





Surakarta, January 28, 2020


M         H         A

0 komentar:

Posting Komentar