Kamis, 17 Januari 2019

Budaya Mengulur Waktu




“Halah Kosek!”
“Nanti mungkin bisa”
“Kalau bisa nanti ngapa harus sekarang?”
“Ah lain kali aja deh”
“Sans lah, seperti kata pepatah. Gunakan waktu dengan percuma, buru-buru kemudian”

Sebuah kata-kata Mutiara yang acapkali hadir menghiasi bibir kita di tiap sela waktu yang ada. Merasa masih memiliki banyak waktu luang sehingga menunda sebuah pekerjaan yang harusnya bisa diselesaikan saat itu juga.

            Yah, emang sih udah menjadi kebiasaan bahwa kita baru akan serius mengerjakan sebuah persoalan ketika persoalan itu sudah mepet H-1 menit. Alhasil garapan atau pekerjaan yang di usung pun dikerjakan seadanya, padahal sebenarnya sudah di beri batas waktu satu bulan. Lucunya lagi adalah mereka menggarap itu dengan tidak seksama dan dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya.

            Kita harus banyak mencontoh negeri tetangga, atau mungkin saya ambil contoh negeri Jepang. Dimana mereka sangat tertib menjaga pola aktivitasnya. Memiliki kultur budaya dan norma yang baik, serta menanamkan nilai-nilai kesregepan semenjak dini. (saya tidak mau ngatain kalau negeri kita kurang baik dalam hal penanaman nilai dan budaya). Saya anggap Negeri WKWKland ini juga memiliki budaya yang bagus, apalagi kata orang luar negeri orang WKWKland itu ramah-ramah (walaupun bacotan Netizennya kayak ampas kopling).

            Jadi sebisa mungkin gunakanlah waktumu itu dengan baik dan benar. Ubah mindset yang semula ‘bisa dikerjakan nanti’ menjadi ‘sekarang harus dikerjakan’. Jangan manja dan malas karena itulah yang mengakibatkan negara ini terus berkembang dengan tetap menjadi negara berkembang. Lha wong kalian aja Cuma berkembang (umurnya thok) tapi dalam hal kemajuan intelek masih kayak … (isi sendiri). Kita harusnya malu ketika memiliki negara besar namun masih memiliki mental mengulur-ulur waktu (mau sampai kapan kalian mengulur waktu sampai WKWKland maju 😊). Padahal kita sendiripun juga geregetan kan semisal timnas sepakbola sedang main lawan negara tetangga sebelah, posisi kalah namun kita sebenarnya bisa bangkit, tapi pihak lawan malah ngulur waktu dengan akting-akting bullshitnya. Itulah yang sebenarnya harus kita rasakan sebagai seorang masyarakat wkwkland yang saya pikir otaknya masih gress semua, masih ori dan new branded. Kita gunakan kemampuan kita, intelektual kita dengan keluar dari zona nyaman!

            Saya kutip sebuah perkataan dari John Arthorne :

“Siapapun orangnya yang membiarkan waktu mengatur dirinya; ia akan mengalami hidup sebagai seorang budak.”

Manusia memiliki kehendak bebas dalam melakukan apapun, namun ketika kehendak bebas tersebut disalahgunakan, hasilnya malah membuat diri terkekang dengan kebebasan tersebut. Istilah rumitnya kebebasan yang tidak bebas (opo maneh kui). Jadilah seorang cerdas yang bisa mengahargai waktu layaknya teman. Waktu adalah teman! Di semua kehidupan kita selalu ditemani waktu, maka jadikanlah ia teman baikmu (Aseek).

            Ada juga nih kutipan lain supaya lo itu bisa segera sadar dan khilaf buat ngga buang-buang waktu lagi (biar ngga telat kalau disuruh kumpul rapat, ketemuan kumpul bareng temen yang bilangnya otw tapi baru mandi, masuk kelas, nggarap tugas, dll)

“Waktu tidak memiliki arti kecuali jika kita memilih untuk membuat waktu tersebut menjadi penting.”

(Leo Buscaglia)

Waktu adalah sumber daya yang paling langka bagi seorang manajer; jika waktu tidak diatur, maka tidak ada lagi yang bisa diatur.”

(Peter F. Drucker)

“Waktu adalah koin paling berharga dalam hidupmu. Kamu sendiri yang bisa menentukan bagaimana koin tersebut dihabiskan. Berhati-hatilah jangan sampai membiarkan orang lain menghabiskannya untukmu.”

(John Dryden)

Nah tuh bisa diterjemahin dan diresapi sendiri kata-katanya ya guys. (gw lagi males nerangin wkwkw. Dasar emang masyarakat WKWKland)

Jadi intinya gitu guys. Diharapkan setelah anda membaca konten ini (moga aja ngga Cuma di scrool up karena netizen suka dengan hal ini) kalian mendapat ilmu yang bermanfaat, lebih memanfaatkan waktu dengan baik, serta tidak menunda-nunda pekerjaan kantor, tugas dari dosen, telat pas rapat, atau hal lain yang merugikan diri sendiri dan orang lain.


Thanks, wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh…

0 komentar:

Posting Komentar