“Halah Kosek!”
“Nanti mungkin bisa”
“Kalau bisa nanti ngapa harus
sekarang?”
“Ah lain kali aja deh”
“Sans lah, seperti kata pepatah.
Gunakan waktu dengan percuma, buru-buru kemudian”
Sebuah kata-kata Mutiara yang
acapkali hadir menghiasi bibir kita di tiap sela waktu yang ada. Merasa masih
memiliki banyak waktu luang sehingga menunda sebuah pekerjaan yang harusnya
bisa diselesaikan saat itu juga.
Yah,
emang sih udah menjadi kebiasaan bahwa kita baru akan serius mengerjakan
sebuah persoalan ketika persoalan itu sudah mepet H-1 menit. Alhasil garapan atau
pekerjaan yang di usung pun dikerjakan seadanya, padahal sebenarnya sudah di
beri batas waktu satu bulan. Lucunya lagi adalah mereka menggarap itu dengan
tidak seksama dan dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kita harus banyak mencontoh negeri tetangga, atau mungkin saya ambil contoh
negeri Jepang. Dimana mereka sangat tertib menjaga pola
aktivitasnya. Memiliki kultur budaya dan norma yang baik, serta menanamkan nilai-nilai
kesregepan semenjak dini. (saya tidak mau ngatain kalau negeri kita kurang baik
dalam hal penanaman nilai dan budaya). Saya anggap Negeri WKWKland ini juga
memiliki budaya yang bagus, apalagi kata orang luar negeri orang WKWKland itu
ramah-ramah (walaupun bacotan Netizennya kayak ampas kopling).
Jadi
sebisa mungkin gunakanlah waktumu itu dengan baik dan benar. Ubah mindset yang
semula ‘bisa dikerjakan nanti’ menjadi ‘sekarang harus dikerjakan’. Jangan
manja dan malas karena itulah yang mengakibatkan negara ini terus berkembang
dengan tetap menjadi negara berkembang. Lha wong kalian aja Cuma berkembang
(umurnya thok) tapi dalam hal kemajuan intelek masih kayak … (isi sendiri).
Kita harusnya malu ketika memiliki negara besar namun masih memiliki mental
mengulur-ulur waktu (mau sampai kapan kalian mengulur waktu sampai WKWKland
maju 😊). Padahal kita sendiripun
juga geregetan kan semisal timnas sepakbola sedang main lawan negara tetangga sebelah,
posisi kalah namun kita sebenarnya bisa bangkit, tapi pihak lawan malah ngulur
waktu dengan akting-akting bullshitnya. Itulah yang sebenarnya harus kita
rasakan sebagai seorang masyarakat wkwkland yang saya pikir otaknya masih gress
semua, masih ori dan new branded. Kita gunakan kemampuan kita, intelektual kita
dengan keluar dari zona nyaman!
Saya
kutip sebuah perkataan dari John Arthorne :
“Siapapun orangnya yang
membiarkan waktu mengatur dirinya; ia akan mengalami hidup sebagai seorang
budak.”
Manusia memiliki kehendak bebas
dalam melakukan apapun, namun ketika kehendak bebas tersebut disalahgunakan,
hasilnya malah membuat diri terkekang dengan kebebasan tersebut. Istilah
rumitnya kebebasan yang tidak bebas (opo maneh kui). Jadilah seorang cerdas
yang bisa mengahargai waktu layaknya teman. Waktu adalah teman! Di semua
kehidupan kita selalu ditemani waktu, maka jadikanlah ia teman baikmu (Aseek).
Ada
juga nih kutipan lain supaya lo itu bisa segera sadar dan khilaf buat ngga
buang-buang waktu lagi (biar ngga telat kalau disuruh kumpul rapat, ketemuan
kumpul bareng temen yang bilangnya otw tapi baru mandi, masuk kelas, nggarap
tugas, dll)
“Waktu tidak memiliki arti
kecuali jika kita memilih untuk membuat waktu tersebut menjadi penting.”
(Leo Buscaglia)
Waktu adalah sumber daya yang
paling langka bagi seorang manajer; jika waktu tidak diatur, maka tidak ada
lagi yang bisa diatur.”
(Peter F. Drucker)
“Waktu adalah koin paling
berharga dalam hidupmu. Kamu sendiri yang bisa menentukan bagaimana koin
tersebut dihabiskan. Berhati-hatilah jangan sampai membiarkan orang lain
menghabiskannya untukmu.”
(John Dryden)
Nah tuh bisa diterjemahin dan
diresapi sendiri kata-katanya ya guys. (gw lagi males nerangin wkwkw. Dasar
emang masyarakat WKWKland)
Jadi intinya gitu guys.
Diharapkan setelah anda membaca konten ini (moga aja ngga Cuma di scrool up
karena netizen suka dengan hal ini) kalian mendapat ilmu yang bermanfaat, lebih
memanfaatkan waktu dengan baik, serta tidak menunda-nunda pekerjaan kantor,
tugas dari dosen, telat pas rapat, atau hal lain yang merugikan diri sendiri
dan orang lain.
Thanks, wassalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh…
0 komentar:
Posting Komentar