Sabtu, 21 Desember 2019

Hakikat manajemen strategis



           Pada dasarnya manajemen strategis adalah kepintaran dalam penempatkan posisi yang ideal, memperhitungkan gerak pesaing, kemudian menentukan langkah taktis agar bisa unggul dari pesaing. Simpelnya adalah, cara agar posisi kita bisa lebih unggul dari pesaing. Kenapa bisa di sebut strategis? Karena peranan tersebut menentukan tata tempat yang tepat untuk menghasilkan nilai maksimal dari hasil usaha yang di kembangkan.

            Hal lain yang harus di perhatikan adalah dimana seorang manajer dalam mengintegrasikan sesuatu. Terutama pemanfaatan peluang sekecil apapun secara maksimal. Mengelola weakness dan threat secara seksama, serta mengintegrasikan segala macam strength dan Opportunity untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.

            Perencanaan sangat penting, tindakan tanpa rencana adalah sebuah kesia-siaan. Rencana strategis di buat untuk meminimalkan kerugian demi memaksimalkan keuntungan. Memilih positioning yang tepat agar perusahaan bisa lebih unggul dari perusahaan lainnya.

Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap: perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.

Perumusan strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk dikejar.

Implementasi strategi membutuhkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dijalankan.

Evaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat perlu tahu kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik; evaluasi strategi adalah cara utama untuk mendapatkan informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor eksternal dan internal terus berubah. Tiga kegiatan evaluasi strategi mendasar adalah (1) meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini, (2) mengukur kinerja, dan (3) mengambil tindakan korektif.

            Dalam menerapkan manajemen strategis, tidak hanya dibutuhkan peramalan, analisis, supply information dan penghitungan akurat. Perlu adanya intuisi dan pengalaman lapangan untuk memaksimalkan hasil yang diinginkan. Seorang manajer dan pemimpin hebat memiliki intuisi yang tajam untuk menilai keadaan dimana mereka harus memilih di antara banyak alternative pilihan. Mereka dapat meminimalkan resiko serta sangat akurat dalam menetapkan tujuan. Semua kehebatan intuisi itu didasarkan atas berbagai pengalaman kerja di lapangan. Tidak serta merta hanya sebatas teoritis saja.

            mengapa intuisi sangat berperan disini? Karena manajemen tidaklah murni ilmu eksak 100%, terdapat seni dalam menjalankan manajerial selain analisis teori yang sering tertera di buku-buku pelajaran sekolah. karena disini terdapat banyak ketidak pastian dari berbagai peristiwa random yang akan dihadapi oleh para manajer perusahaan. Berbagai angka, grafik, serta peramalan strategis di buat untuk membantu lebih menguraikan kerumitan dan ke random-an itu untuk menjadi lebih mudah dalam proses pengambilan keputusan.

            Salah satu cara agar perusahaan tetap berada dalam posisi yang strategis adalah selalu berani mengambil langkah dalam tiap perubahan yang ada, entah itu harus belok, tetap lurus, bahkan ada saatnya mengerem dan tancap gas. Semua itu manajer yang memutuskan. Untuk itu, perlu adanya perencanaan serta manajemen strategis untuk membuat pilihan dari dalam maupun dari luar perusahaan.

0 komentar:

Posting Komentar