Hari
yang indah bagi seekor anak ayam yang baru lahir, tak sempat merasakan hegemoni
dunia tapi malah langsung terlindas mobil. Yang punya ayam memaki keras sang
pengendara, sedangkan pengendara tanpa pikir Panjang kabur entah kemana. Hari yang
cerah bagi ibu bakol bubur ayam, mencari nafkah dengan pekerjaan halal yang
nanti dibelikan pangan untuk makanan anaknya.
Semua
butuh proses, seperti halnya Alpu, dia sedang konsentrasi menggiatkan
kefasihannya dalam berbahasa inggris. Dia sudah bertekad bulat kalau tahun
depan akan fasih berbahasa inggris dengan baik dan benar. Maka dari itu dirinya
sekarang peng-pengan mempelajari seluk beluk Bahasa inggris yang nyatanya dapat
menempeleng otak.
“IKI JANE BOSO OPO TO!?” maki Alpu, sudah di ambang batas kesabaran.
Dia sudah frustasi di hari pertamanya.
“kenapa Bahasa yang ribet kayak
gini bisa jadi bahasa internasional, kenapa ngga Bahasa Indonesia aja yang
simpel bahkan bisa di remake dan di
singkat-singkat seenak udelnya!” keluhnya. Dia banting bukunya yang baru di
beli berjudul. ‘cara cepat satu jam fasih berbahasa inggris’
“Bulls*hit, IKI wes dua jam coeg” makinya lagi, kini terhadap buku
itu.
Di
sela kepasrahan Alpu dalam memahami dan mempelajari Bahasa inggris, datanglah
sesosok yang dikenal bernama Siti. Ya, dia adalah ibunya Alpu.
“kamu itu kenapa to le. Kok marah-marah
ngga jelas gitu. Abis diputusin pacar?” tanya Bu Siti.
“jangankan pacar, kucing betina aja
menjauh bu’e” kata Alpu, pasrah.
“jangan gitu dong, anak ibu kan
gantengnya setara sama oppa plastique di film drakor” puji Bu Siti.
“dan sayangnya yang muji ya Cuma Bu’e.
ah sudah, aku lagi stress ki Bu’e”
“stress goro-goro opo to le? Bendino
kok gaweane stress”
“I Don’t speak Bahasa Inggris Bu’e, angel” sahut Alpu.
“lah itu buktinya kamu pakek bahas
inggris Pu?”
“Really Bu’e?” kata Alpu tercengang, tak lama kemudian dia akhirnya
sadar bisa sedikit melantunkan Bahasa inggris. “oh my god, aku iso boso inggris sitik-sitik” katanya kembali penuh
kegirangan.
“makanya Pu ingat, belajar itu
perlu proses ngga bisa langsung tiba-tiba bisa. Jadi nikmati proses itu
lama-lama kamu akan terbiasa. Biarlah orang berkata apa tapi kalau kamu yakin dan
maju terus Allah pasti bakal bantu dan memudahkanmu”
“All right Bu’e. I’m akan semakin giat lagi studying Bahasa Inggris!” katanya penuh semangat.
“Nah gitu dong, itu baru anak
mama. Ya udah jangan jerat-jerit lagi, lagian tuh sampah di depan di buang dulu”
“siap Mother” katanya, kemudian berjalan keluar rumah untuk membuang sampah.
Perkuliahan
memang berat, banyaknya jam pelajaran yang tidak sepaket seperti harus datang jam
pagi, trus pelajaran berikutnya di sore hari membuat kebanyakan para mahasiswa
sulit membagi waktu. Namun disini Alpu tak merisaukan masalah itu, dirinya
disela-sela waktu kosong berusaha mempelajari kosa kata, Bahasa dan semua hal
yang berkaitan dengan Bahasa inggris. Setiap kali bertemu seseorang yang kenal,
selalu saja dia praktekan itu langsung
di depan umum.
“assalamualaikaum Brother, good morning”
“Waalaikumussalam, kalau udah
salam ngga usah pakek good morning pe’a”
“no problem, this is latian”
“serah lu dah”
Lalu di sela-sela tanya jawab di
perkuliahan, Alpu juga sering menggunakan Bahasa inggrisnya.
“I want to ask. Apa bedanya system, process dan operation? Thank you”
Hal ini membuat beberapa orang di
kelasnya tercengang sekaligus menahan tawa, karena pelafalan Alpu dinilai masih
banyak kesalahan, namun Alpu tak menggubris dan tetap memakai Bahasa inggris
bahkan di kehidupan kesehariannya.
Memang
terdapat banyak cibiran bahkan dari temannya sendiri. Ada yang meledek, ada
pula yang tak suka dan tanpa basa-basi menampol muka Alpu karena saking geregetannya,
berusaha menyuruhnya berhenti untuk menggunakan Bahasa normal saja.
“can not. I was determined untuk bisa speak english” katanya penuh tekad yang bulat. Teman-temannya hanya
bisa menggelengkan kepala dan berdo’a agar Alpu kembali waras.
Sedangkan
dirumah kurang lebih hampir sama.
“Le, tulung tumbasne merica lima
ngewu ya”
“Okay, ma’am” katanya sambil mengambil uang lima ribuan dari tangan
Bu Siti.
Sesampainya
di toko.
“Hello, can I buy pepper here?” Kata Alpu dengan logat kejawen.
“HA?” Bulek yang berjualan tak
mengerti dengan apa yang dicuapkan Alpu.
“can I buy pepper here? in your toko kelontong” jelasnya kembali
“ngomong seng ceto to le, aku ki wis
tuo ra mudeng basa gaul ngono kui”
“yaelah bulek, ini Bahasa
inggris, bahasa international, Bahasa yang di pelajari oleh banyak negara di dunia.
Kita harus selalu up to date dan
belajar supaya tidak tertinggal oleh kemajuan zaman” Jelas Alpu dengan logat kemahasiswaannya.
“wis-wis ojo ngomongno masalah kui
neng aku, saiki intine kwe arep tuku opo?”
“merica lima ngewu bulek”
“nah, garek ngomong ngono kok
angel men” ketus bulek penjual toko kelontong. Seketika dia memberikan merica
itu. dan Alpu memberikan uang lima ribuannya.
***
Seminggu sudah
berlalu semenjak Alpu belajar Bahasa inggris yang baik dan benar. Namun kini
dirinya diserang sebuah rasa yang menghambatnya untuk berkembang. ‘malas!’
“aduh rasanya kok aku Lazy banget
yah. Mending aku ngegame dulu sebentar ah”
Sampai akhirnya dia kebablasan
sampai tertidur lelap, alhasil hari itu dia gunakan untuk main game saja.
Beberapa
hari berlalu dan kini ritunitas Alpu yang semula selalu bersemangat menggunakan
Bahasa inggris dimana saja dan kapan saja hilang tak berbekas. Entah sadar atau
tidak lama-lama hal itu menjadi biasa dan terlupakan. Hingga akhirnya Alpu
tersadar sudah empat hari tidak berlatih menggunakan Bahasa inggris lagi.
“AKH! Kenapa aku bisa malas begini,
katanya mau bisa Bahasa inggris, tapi kenapa kok aku malah kayak gini” dirinya
tidak terima dan terus menyemangati hatinya agar belajar. Dipeganglah buku ‘cara
cepat satu jam fasih berbahasa inggris’ dia paksa baca buku itu walau tekanan
bertubi-tubi menerpa.
‘ngapain baca buku lama-lama,
mending main game seru’ bisik hati kecilnya membuat Alpu hilang konsentrasi.
‘ayo mainan game, tuh temenmu
pada mytic masak kamu epic sendiri’ sahut hati kecil lain.
‘wah wah, kurang afdhal belajar
kalau ngga beli kopi sama cemilan di KFC, kuy kesana dulu sekalian jalan-jalan’
‘refreshing aja sambil liat film
di leptop. Dari pada stress belajar mulu ya kan?’
Pikiran-pikiran itu selalu
membayang ketika Alpu mencoba berkonsentrasi menyerap materi.
“DIAM!!!” pekiknya dalam hati,
mencoba mengusir bisikan jahat yang mencoba menggoda Alpu agar berhenti
“kenapa difficult banget sih buat concentration!”
katanya lirih. Dia coba mengambil nafas, menangkan serta menguatkan diri untuk
berusaha belajar lagi tanpa peduli rong-rongan dalam diri sendiri.
***
“hello
everybody, introduce my name is Alpu, usually called alpu. here I will present
a chapter entitled how to develop the right market share”
Semua orang di dalam kelas
terpukau tak percaya, melihat Alpu yang kini sudah fasih dan mahir dalam berbahasa
inggris.
“okay, tanpa basa basi mari kita simak ulasan materi berikut ini”
Alpu memaparkan presentasinya
yang full English. Membuat semua
terpana karena tidak paham dengan materi yang ada, apalagi Alpu juga
menjelaskan dengan Bahasa inggris, namun kesan itu ditangkap oleh sang dosen dan
di apresiasi. Teman-temannya yang dulu sering mengejek kini insyaf dan ikut-ikutan
menerapkan cara belajar Alpu.
Alpu
masih ingat ketika harus melawan rasa malas yang sempat mematikan keinginannya
mempelajari Bahasa inggris. Entah apa jadinya kalau dia saat itu sampai
sekarang menuruti hawa nafsunya. Yang jelas Alpu masih bertahan dan tabah
melakukan hal Gaje itu hampir kurang satu semester ini. Sampai-sampai ia menerima
label ‘manusia-manusia gaje’.
Namun
semua pengorbanan itu telah terbayarkan. Berawal dari hal Gaje dan bikin
mangkel banyak orang, jika dilakukan terus menerus akan berbuah hasil seperti
apa yang dia dapat, bahkan lebih.
Rabu, 26 Desember 2018
MHA
resources image : https://www.google.co.id/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiF89CV6LzfAhVHNI8KHaO1Dj0QjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fblogpengertian.com%2Fpengertian-belajar-moltivasi-belajar-teori-belajar%2F&psig=AOvVaw3NFHRmsB0cNEwY1q8uOdqS&ust=1545890228697482
0 komentar:
Posting Komentar