Selasa, 04 Februari 2020

Politicking



Adalah sebutan untuk politik kantor yang biasanya terjadi dalam organisasi profesional. Politicking digunakan untuk mendapatkan keuntungan dan merealisasikan tujuan dalam wadah organisasi atau kantor tersebut, baik itu untuk diri sendiri, kelompok maupun organisasi secara keseluruhan. Keuntungan dapat berupa asset berwujud, asset tak berwujud, maupun kewenangan dan loyalitas anggota.

            Politicking kerap kali dilakukan untuk mendominasi sebuah perusahaan agar terkontrol dan sesuai dengan arah tujuan sang pemangku kepentingan. Kedengarannya memang jahat (hampir mirip istilah kata dictator yang diperhalus), Tapi bukan berarti politik kantor itu selamanya jahat, bisa jadi baik tergantung siapa yang menggunakan.

            Jika ada dua kubu yang melakukan politicking, intrik dan saling sikut pasti akan terjadi untuk mendapatkan dominasi publik. Selama ini politik kantor selalu di pandang negative, yang mengarah kepada perpecahan dan permusuhan, sejatinya politicking mempunyai manfaat tersendiri jika di representasikan dengan benar. Bila kegiatan tersebut dilaksanakan untuk kepentingan organisasi agar tumbuh berkembang. Justru berdampak pada ke efisienan perusahaan, memperkuat hubungan interpersonal dan secara bersamaan menguntungkan individu serta organisasi yang bersangkutan. Intinya jangan sampai politicking disalahgunakan untuk memenuhi Hasrat kepentingan pribadi.

            Dalam melaksanakan politicking yang baik dan benar. Peran pemimpin sangat krusial dalam mengarahkan dan menumbuhkan ikatan dan rasa saling percaya para anggotanya. Menghindarkan perselisihan, penyelewengan, serta rasa tidak puas yang nantinya akan memicu kudeta serta menghambat kinerja yang sudah ada. Seorang pemimpin yang strategis tak akan kehabisan akal untuk mengatasi berbagai macam penyelewengan yang tidak tunduk pada jalan lurus organisasi.


Untuk memaksimalkan politicking, dalam buku Strategic Leadership, AB Susanto mengatakan “…pimpinan perusahaan harus dapat menanamkan rasa saling percaya di antara para karyawan. Komunikasi terbuka harus dikembangkan… yang intinya adalah, ketika keterikatan karyawan itu renggang, maka politicking justru akan menjadi masalah ketika diterapkan. Hal itu akan memicu konflik perpecahan yang bertimbal balik menyusahkan pimpinan, pertumbuhan organisasi tersendat, bahkan dapat menghancurkan organisasi dari dalam.

            Mencari pendukung dan orang kepercayaan merupakan kewajiban bagi pemimpin ketika ingin menjalankan politicking. Sikap saling terbuka sangat penting untuk memperkuat koalisi dalam menggaet anggota organisasi lain.  pemimpin disini sebelum melaksanakan program yang diingini juga harus memahami kewajiban perusahaan dan mencontohkannya kepada anggota.

Seperti dulu Mandela pernah melakukan politicking. Mandela mengundang para tamunya untuk makan malam baik itu musuh maupun kawan. Mandela yakin bahwa dengan merangkul rival atau musuhnya, ia dapat mengendalikan mereka. Jika tidak dirangkul, mereka justru akan lebih berbahaya. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan loyalitas dari penawaran keuntungan yang di dapatkan.

0 komentar:

Posting Komentar