Kamis, 20 Juli 2017

Current condition



Bagaimanakah rasanya ketika diri dihadapkan dengan beberapa argumen yang kita sendiri tidak tahu itu benar atau salah. Sekalipun kita anggap itu salah, mungkin orang lain akan menganggapnya berbeda. Jadi bisakah pendapat yang berbeda itu disatukan?

Konflik tak henti-hentinya terjadi karena adanya perbedaan antar golongan. Seakan menganggap yang paling benar. Mereka rela mungucurkan keringat untuk melawan golongan yang bertentangan dengannya. Sikap ingin menang dan menguasai nampaknya sudah menjadi sebuah tradisi. Mereka tak akan habis untuk membidik ketika hasil belum benar-benar diraih.

            Bisakah kita bersatu dalam perbedaan dan perseteruan yang semakin meruncing. Akankah kita tetap teradu domba dengan beberapa pengadu domba yang ingin kembali menjejalkan kakinya di negeri ini. Semua itu pasti akan cepat mereka peroleh ketika kita benar-benar masih tetap terbuaikan. Mulailah saling mengerti. Mulailah saling memahami. Masalah tidak akan selesai jika hanya disimpukan satu golongan ataupun seorang diri. Masalah akan terselesaikan ketika semua orang bisa saling mengerti.

            Menumpahkan darah dan mengorbankan orang adalah perbuatan terbengis. Membunuh dan memperbudak hanya untuk menebus sebuah obsesi hanya akan memperkeruh tatanan sosial duniawi. Entah apa yang mereka pikirkan, sesekali mulailah merenung sejenak. Tidak cukupkah mereka dengan limpahan materi yang sudah tidak terhitung jumlahnya.

            Dilihat dari berbagai sisi. Televisi dan media sosial sengaja atau tak sengaja sudah memecah belah masyarakat menjadi dua kubu yang bertentangan. Hal ini perlahan telah membuat kita kembali kedalam masa kolonial yang kelam. Dimana masyarakat yang seharusnya hidup akur bersama harus saling bunuh dikarenakan alasan yang sebetulnya tidak benar dan dibuat-buat. Akankah kejadian itu akan kembali terulang sekarang?

            Kuncinya adalah kesadaran. Di lihat dalam situasi apapun, sesantai apapun, negara sekarang ini telah terancam tanpa kita sadari. Dengan berbuat dan menyadari strategi para calon penjajah. Mungkin bisa membuat mata kita sedikit terbuka dan berupaya keras untuk menolaknya. Dengan cara berhenti bertikai dan saling tenggang rasa antar masyarakat seluruh tanah air.


0 komentar:

Posting Komentar