https://www.toppr.com/guides/accountancy/application-of-computers-in-accounting/management-information-systems-and-accounting-information-system/ |
Menurut Budi Sutedjo (2002) ”Sistem” adalah kumpulan elemen yang
saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan.
Informasi
merupakan hasil pemprosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem
tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupa pengetahuan yang relevan
dan dibutuhkan dalam pemahaman fakta-fakta yang ada. (Budi Sutejo, 2002)
Data adalah sekumpulan fakta, bilangan,
angka dan simbol yang dibentuk dan diolah menjadi informasi (Scott)
“Informasi” adalah hasil dari “data
processing”, Sedangkan… “Data”, adalah fakta-fakta yang ada namun belum
diproses.
Jadi inti
dari kita belajar Sistem Informasi Manajemen adalah bagaimana peran kita
sebagai seorang manajer, sebisa mungkin untuk mengolah Informasi berbasis Sistem.
Inti dari Bisnis adalah bagaimana kita
bisa menjual produk baik itu barang maupun jasa yang dihasilkan kepada konsumen
untuk mendapatkan laba. Laba sebagai tujuan utama yang menjadi titik akhir bagi
para pelaku bisnis. Segala upaya akan dilakukan baik itu lewat penawaran,
peningkatan kualitas, maupun efektivitas manajerial guna memaksimalkan prodaknya,
setidaknya bisa diterima oleh masyarakat.
Segala bentuk usaha yang dilakukan oleh
pelaku bisnis untuk memasarkan produknya ke masyarakat membutuhkan sebuah alat,
salah satunya informasi. Dengan adanya informasi dalam proses pembuatan produk,
akan membantu efektifitas bisnis. Karena informasi yang di dapat akan membantu
proses pengambilan kebijakan keputusan, yang tentunya setelah di kalkulasi oleh
para manajer akan menciptakan porsi yang pas untuk bertindak.
Sejarah Sistem Informasi
Dalam buku yang beredar, perkembangan
informasi yang masif sekarang ini bermula dari revolusi industry pada tahun 1800
an. Mereka menggunakan teknologi untuk membuat produk dari versi 1.0 sampai
yang terbaru pada saat ini 4.0. lihat aja perkembangan teknologi yang dulunya
berupa mesin uap berbadan besar kini bergeser menjadi mesin-mesin canggih
bertubuh ramping serta berkemampuan berkali-kali lipat dari teknologi zaman
dahulu.
Diceritakan bahwa dahulu untuk
mengambil keputusan, perlu waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk
mengolah data yang itu nanti berguna untuk mempengaruhi keputusan manajer.
Namun sekarang semua itu secara otomatis dilakukan oleh computer sehingga
manusia sekali lagi dimudahkan dengan terciptanya teknologi yang semakin
canggih mengelola informasi. Keakuratan serta singkatnya proses pengolahannya
membuat kini para manajer dituntut untuk bisa memberdayakan, bijak, dan
selektif dalam menerima data untuk mengambil sebuah keputusan. Karena hal itu
akan sangat mempengaruhi proses keberlangsungan perusahaan kedepannya.
Ada berbagai fase dalam penggunaan
fungsi bisnis yang kiranya dapat kita lihat. Bermula dari tahun 2000 an muncul
search angine seperti google dan yahoo. Kemudian di lanjutkan munculnya sistem
belanja online atau e-commerce yang diawali dengan munculnya amazon dan e-bay.
Kemudian lahirlah medsos bagian dari interactial yang kebanyakan kita kenal
yakni facebook, Instagram, twitter dll. Yang akhirnya informasi bisnis mulai
berkembang yang mengakibatkan pola pikir dalam berbisnispun ikut berubah. Yang
awalnya profit sharing, berubah menjadi collaborative
sharing. Yang awalnya hanya para pemilik modal besar saja yang bisa untung
besar, kini para pelaku bisnis kreatif meski dengan modal kecilpun bisa
mendapat hasil maksimal dengan membuat sistem kreatif yang menerapkan sistem kolaboratif sharing. Kita ambil
contoh grab, tokopedia, bukalapak, gojek, rnb, dll.
Kini dunia telah berubah sepenuhnya dan
selama ini bukan hanya inovasi saja yang bekerja, tapi disitu juga ada
disruption yang menganggu mekanisme dari sistem lama, karena ada upgrading dari sistem lama ke baru. Hal
ini perlu adanya tanggapan serius apalagi para pemain lama untuk merubah pola
pikir mereka yang selalu defensive untuk lebih terbuka dalam menyikapi
perubahan teknologi yang terjadi pada saat ini. Karena seperti kata sebuah
manajer pemasaran besar “beradaptasi atau mati”
Inti dari MIS (Management Information System) adalah mengola informasi
berbasis sistem. Para manajer pada zaman sekarang wajib untuk mengetahui
bagaimana sebuah informasi didapat, bagaimana cara mengelola dan memilah
informasi yang banyak itu secara efektif, serta memadukan informasi yang telah
di dapat dengan pengambilan keputusan yang tepat dan cepat. Karena kecepatan
sangat dituntut dalam zaman ini, lelet sedikit bisa jadi pesaing kita sudah
mendahului.
Sistem collaborative sharing memang sudah sangat menjamur belakangan ini.
Kita bisa melihat start up – start up kecil yang sudah mulai eksis menapaki
lini bisnis baru di berbagai prodak. Ini adalah hasil dari pemikiran kreatif
orang-orang dalam memanfaatkan teknologi yang pada saat ini sudah mengarah ke
internet of thinks (IOT). Karena memang untuk saat ini pemanfaatan internet
sangat menyeluruh bukan hanya pada ranah bisnis dan menawarkan barang. Namun
sudah memasuki seluruh aspek kehidupan. Mengalirnya informasi tanpa batas
sampai untuk membayar, transfer uang bisa dilakukan hanya dalam satu kali klik.
Istilah kerennya dunia sudah berada di dalam genggaman (smartphone)
Dalam segala hal positif yang diberikan
oleh internet, tentu juga terdapat dampak negative yang harus kita hindari.
Memilah dan menjaring informasi yang bijak dari internet harus dilakukan untuk
menghindari beberapa konten negative
yang benar-benar sangat merugikan. Kita ambil contoh deep web, konten video
dewasa, kekerasan, bahkan terkadang challenge
yang tidak cetho pun menyuarak dan terkesan viral, padahal hal itu sering memiliki
resiko bahaya yang tinggi. Untuk itulah selektif dalam bertindak dan
berselancar di internet. Ambil apa yang bermanfaat serta hindari sejauh-jauhnya
dampak negative yang dihasilkan. See you next leter…
Referensi
:
Disruption,
Maret 2017, Rhenald Kasali.
The Great
Shifting, Juli 2018, Rhenal Kasali.
Sistem
Informasi Manajemen : Buku Referensi, Lembaga Komunitas Informasi Teknologi
Aceh (KITA), 2018, Munawir Munawir.
0 komentar:
Posting Komentar